Sejarah Restoran Toko “OEN”
Sejarah awal Restoran Toko “OEN” hanya menjual kue dan es krim kemudian berkembang menyediakan masakan Indonesia, Belanda dan Cina. Toko “OEN” membuka cabang di Jakarta (1934) Malang dan Semarang (1936).
Namun yang hanya dapat bertahan sampai sekarang adalah Toko “OEN” Semarang dan Malang (namun bukan lagi dikelola keturunan langsung).
Toko Oen Yogyakarta sebagai awal usaha tutup sejak tahun 1937 dan pindah ke Semarang setelah Kakek Oen membeli sebuah bangunan di Semarang yang telah memiliki Grillroom di di Jalan Bodjong 52 (sekarang: Jalan Pemuda).
Tahun 1936 bangunan ini diubah sebagai Toko “OEN” Semarang. Sedangkan di Jakarta tutup pada tahun 1973 setelah toko dibeli oleh ABN Bank yang akhirnya dibongkar untuk pembangunan perkantoran.
Toko “OEN” Malang hampir saja tinggal kenangan. Pada tahun 1990 cabang Malang mengalami omzet yang menurun lantas menjual toko tersebut.
Oleh pembelinya rencana akan direnovasi untuk dijadikan sebuah showroom mobil. Karena nama dan bangunan memiliki nilai historis di Malang, pemerintah daerah Malang melarang merenovasi bangunan bersejarah dengan cara apapun.
Akhirnya bangunan tetap utuh seperti sedia kala termasuk semua dekorasi yang identik dengan Toko “OEN”.
Pemilik gedung baru kemudian terus memanfaatkan identitas dan merek dagang Toko “OEN” sebagai restoran dan toko es krim, meskipun saat itu tidak memiliki perjanjian apapun dengan pemegang paten merek dagang Toko “OEN” Semarang, termasuk resep asli Ny. Liem Gien Nio.
Restoran Toko “OEN” di Belanda
Banyaknya permintaan wisatawan Belanda saat bertamu di restoran Toko “OEN” di Semarang untuk berpartisipasi di Pasar Malam Den Haag Belanda. Selain itu banyak orang Belanda yang pernah tinggal di Indonesia merindukan dapur nostalgia Nenek Oen.
Pada tahun 1994 Toko “OEN” Semarang membuka sebuah kedai di Pasar Malam di Den Haag dengan menyajikan menu masakan seperti aslinya. Koki dan peralatan memasak didatangkan khusus dari Indonesia.
Restoran Toko “OEN” – Kanal Pengetahuan