Menjaga kebersihan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan mulut merupakan ‘pintu gerbang‘ masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya. Bahkan telah ada peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Dunia atau disebut juga World Oral Health Day (WOHD) yang dirayakan oleh seluruh masyarakat dunia pada 12 September setiap tahun.
Kebersihan Gigi dan Mulut
Pengertian kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan yang menunjukkan bahwa di dalam mulut seseorang terbebas dari kotoran seperti plak, calculus dan debris. Kebersihan mulut yang baik akan membuat gigi dan jaringan sekitarnya sehat. Pemeliharaan dan perawatan yang baik akan menjaga gigi dan jaringan penyangga dari penyakit.
Apabila kebersihan gigi dan mulut terabaikan akan terbentuk plak pada gigi geligi dan meluas ke seluruh permukaan gigi. Selain itu, kondisi mulut yang basah, gelap dan lembab sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri yang membentuk plak.
Masalah gigi masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa dan tidak bisa dibiarkan hingga parah karena akan mempengaruhi kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut sering kali menjadi prioritas yang kesekian bagi sebagian orang.
Kondisi rasa sakit, ketidaknyamanan, cacat, infeksi akut dan kronis, gangguan makan dan tidur akibat masalah gigi, memiliki risiko tinggi untuk dirawat di rumah sakit, yang dapat menyebabkan biaya pengobatan tinggi dan berkurangnya waktu beraktivitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut
Secara umum, ada 2 faktor penyebab yang dapat mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut yaitu menyikat gigi dan jenis makanan.
1. Menyikat Gigi
Meskipun sebenarnya mulut sudah memiliki sistem pembersihan sendiri (self cleansing) yaitu air ludah, namun untuk menjaga agar gigi dan mulut tetap dalam keadaan bersih diperlukan bantuan sikat gigi dan bahan–bahan lainnya. Apalagi saat ini banyak jenis makanan yang tidak dapat lagi dibersihkan secara alami oleh air ludah.
Pembersihan alami ini tidak lagi dapat berfungsi dengan baik maka cara yang paling mudah dilakukan untuk menghindari masalah kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut yang lazimnya dilakukan adalah dengan menyikat gigi yang baik dan benar dilakukan secara tekun, teliti, dan teratur, dengan memperhatikan:
- Waktu menyikat gigi yang baik adalah setiap kali setelah makan pagi dan malam sebelum tidur
- Teknik menyikat gigi sesuai petunjuk dan saran medis.
- Peralatan dan bahan menyikat gigi. Selain sikat gigi, beberapa alat bantu yang digunakan untuk membersihkan gigi adalah benang gigi, tusuk gigi, sikat sela-sela gigi.
2. Jenis makanan
Fungsi mekanis dari jenis makanan yang dimakan dapat berpengaruh dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut , diantaranya:
- Makanan yang bersifat membersihkan gigi, yaitu makanan yang berserat dan berair seperti sayur–sayuran dan buah–buahan.
- Sebaliknya makanan yang dapat merusak gigi yaitu makan yang manis dan mudah melekat (kariogenik) pada gigi seperti coklat , permen, biskuit, dan lain-lain.
Resiko tidak memelihara kesehatan gigi dan mulut
Beberapa resiko yang dapat ditimbulkan jika tidak memelihara kebersihan gigi dan mulut antara lain:
1. Bau mulut (Halitosis)
Bau mulut (halitosis) merupakan suatu keadaan disebabkan oleh makanan atau zat tertentu yang ditelan, dihirup atau oleh fermentasi bagian-bagian makanan dalam mulut. Bau mulut tidak sedap merupakan bau nafas yang tidak enak atau bau yang tidak menyenangkan dan menusuk hidung. Umumnya bau mulut dapat diatasi dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
2. Karang gigi (Calculus)
Karang gigi atau calculus merupakan suatu massa yang mengalami kalsifikasi yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi. Karang gigi adalah plak yang terkalsifikasi. Berdasarkan hubungannya terhadap gingival margin, calculus dikelompokkan menjadi supragingival calculus dan subgingival calculus.
Supragingival calculus adalah karang gigi yang melekat pada permukaan mahkota gigi mulai dari puncak gingival margin dan dapat dilihat. Sedangkan Subgingival calculus adalah karang gigi yang berada dibawah batas gingival margin, biasanya pada daerah saku gusi. Karang gigi banyak terdapat pada gigi yang sering tidak digunakan untuk mengunyah.
3. Radang Gusi (Gingivitis)
Radang gusi (Gingivitis) adalah penyakit periodontal stadium awal berupa peradangan pada gusi. Gingivitis terjadi ketika sisa makanan di gigi dan gusi mengeras menjadi plak. Faktor penyebab terjadinya gingivitis adalah faktor lokal dan sistemik. Faktor sistemik yang menyebabkan gingivitis adalah nutrisi, keturunan dan hormonal sedangkan penyebab lokal adalah plak, calculus, impaksi makanan, karies dan tambalan yang berlebih.
4. Gigi berlubang
Gigi berlubang merupakan suatu penyakit jaringan karies gigi yaitu email, dentin dan pulpa yang disebabkan oleh plak. Gigi berlubang dapat dicegah dengan menekan efek mikroba yang ada di plak gigi. Adanya lubang pada gigi salah satunya disebabkan kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga kebersihannya.
Pada peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut se-Dunia maupun Hari Gigi Nasional secara umum memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan dan inisiatif khusus yang berkaitan dengan kesehatan, kebersihan gigi dan mulut, karena memiliki pengaruhnya juga terhadap kesehatan umum maupun kehidupan sosial.
Pentingnya Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut