Sejak tahun 1970 dunia permuseuman telah mengalami perubahan orientasi, yaitu dari object oriented kepada public oriented. Museum pada saat itu dapat dianggap cenderung elit dan eksklusif, sedangkan sekarang museum dapat dikatakan mudah untuk diakses dan lebih terbuka. Dengan bahasa sederhana dapat kita artikan, bahwa museum bukan zamannya lagi untuk dikelola secara “tradisional”, karena museum di abad ke-21 ini diharapkan mampu melakukan peran kunci dalam pelestarian dan interpretasi sejarah kebudayaan.
Pengertian Museum
Beberapa pengertian yang harus dipahami dengan baik antara lain adalah sebagai berikut:
Pengertian Museum adalah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang mengumpulkan, merawat dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan penelitian, pendidikan dan hiburan, benda-benda bukti material manusia dan lingkungannya.
Sedangkan pengertian museum menurut International Council of Museums yang dirumuskan pada 1974 adalah: ”A museum is a non-profit making, permanent institution in the service of society and of its development, and open to the public, which acquires, conserves, researches, communicates, and exhibits, for purpose of study, education and enjoyment, material evidence of man and his environment”
Permuseuman di Indonesia
Museum di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak zaman kolonial. Di Batavia (Jakarta), sejumlah orang Eropa mendirikan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada 24 April 1778. Berbagai benda arkeologi dan etnografi milik para kolektor dan cendekiawan dikumpulkan di sini, antara lain milik J.C.M. Radermacher (1741-1783) dan Egbert Willem van Orsoy de Flines (1886-1964). Radermacher adalah kolektor numismatik, sementara Orsoy de Flines adalah kolektor keramik. Lembaga ini menjadi cikal bakal Museum Nasional. Sumber: Asal-usul Permuseuman di Indonesia.
Ada pun pengertian Permuseuman adalah segala hal atau seluk beluk dan sistem yang berkenaan dengan museum. Selain itu belakangan ini juga dikumandangkan perihal Tiga Pilar Permuseuman Indonesia yang sejatinya telah lama diperkenalkan, namun sekarang memperoleh semangatnya kembali.
Tiga pilar permuseuman Indonesia mengemukakan bahwa museum-museum Indonesia selayaknya: a. mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, b. membentuk kepribadian bangsa, dan c. mengokohkan ketahanan nasional dan Wawasan Nusantara .
Dewasa ini telah banyak didirikan museum di seluruh wilayah Indonesia. Agaknya telah tumbuh kebanggaan kepada pentingnya kebudayaan daerah sebagai komponen penegak kebudayaan nasional. Setiap peninggalan yang berhubungan dengan perkembangan sejarah kebudayaan Indonesia dapat dijadikan koleksi museum. Begitu pun setiap hasil kebudayaan etnik, dapat dijadikan bahan yang dipamerkan dalam museum-museum. Kehadiran museum mutlak adanya di Indonesia.
Museum di Indonesia memiliki peranan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun sayangnya buku tentang permuseuman bisa dikatakan masih langka, baik buku untuk kalangan pekerja museum, maupun untuk khalayak umum.
Semua langkah awal pembangunan museum di Indonesia tersebut harus dapat didokumentasikan secara baik. Sejalan dengan tujuan tersebut maka perlu disusun sebuah buku yang dapat merangkum perjalanan sejarah permuseuman di Indonesia. Diharapkan buku tersebut dapat menjadi referensi dalam membincangkan permuseuman Indonesia.
Pengertian Museum dan Permuseuman Indonesia
dimanakah museum perjuangan terlengkap di Sumatera?