Rasa nasionalisme harus dibangun oleh setiap manusia yang mengatasnamakan dirinya sebagai warga negara Indonesia. Misalkan, industri nasional yang namanya sudah mendunia memiliki tanggungjawab untuk membawa dan mengenalkan nama Indonesia ke dunia internasional lewat produk-produk yang dihasilkan.
Yang tak kalah penting adalah bangsa ini juga harus memiliki kebanggaan akan produk lokal dengan cara membelinya. Hal itu akan sangat membantu perkembangan produk lokal.
Belajar Dari Kesuksesan Negara Lain
Terkait merek yang menggambarkan negara asal atau bernama asli negara yang memproduksi suatu barang, Indonesia bisa belajar dari kesuksesan Jepang maupun Korea.
Siapa yang tidak kenal dengan merek Toyota untuk menyebut sebuah mobil Jepang atau Samsung untuk perangkat elektronik dari Korea? Diluar itu masih ada merek dari dua negara tersebut yang mendunia dan menggunakan nama asli atau berasal dari bahasa negaranya.
Percaya atau tidak, untuk menuju kesana, pemerintah kedua negara itu sudah merencanakannya jauh-jauh hari. Artinya ada keterlibatan pemerintah. Jepang misalnya, walau Toyota identik dengan perusahaan swasta, tetapi keterlibatan pemerintah dalam mengembangkannya ikut dirasakan.
Peran pemerintah misalnya dapat dilihat dalam mengatasi depresi ekonomi serta menolong munculnya industri baru. Dan yang tak kalah penting ialah membangkitkan merek-merek lokal untuk berkibar pada pasar lokal namun juga internasional. Saking kuatnya pengaruh pemerintah, maka sebutan ‘Japan Inc’ lahir sebagai gambaran harmonisnya kalangan bisnis dan pemerintah.
Setali tiga uang dengan Jepang, Korea pun demikian. Sejak era 1980-an, negara ginseng ini mengedepankan nasionalisme konsumen. Walau merek internasional menyerbu pasar Korea, masyarakatnya ternyata lebih memilih produk dalam negeri meski kualitas merek lokal masih sangat buruk serta tertinggal.
Mereka lebih bangga menggunakan produk lokal dibandingkan asing yang identik dengan produk penjajah. Di kepala mereka, dengan membeli produk lokal berarti ada kesempatan untuk tumbuh kembang bersama.
Sebagai awalan, langkah kedua negara untuk memunculkan produk lokal ke pasar internasional memang dirasa berat. Namun perlahan tapi pasti, produk lokal mereka kini pun telah mendunia tanpa menggunakan merek berbau asing.
Langkah mereka cenderung sama dengan strategi pemerintah yang jelas, komitmen meningkatkan kualitas serta kebanggaan menggunakan produk nasional
Cara tersebut kemudian coba diadopsi oleh Vietnam yang lebih dulu memacu berkibarnya merek lokal di pasar dalam negeri. Vietnam misalnya, juga sudah mendirikan Dewan Merek Nasional yang dipimpin langsung oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
Hingga kini Dewan itu telah menghasilkan beberapa kebijakan revolusioner yang diantaranya, Program Merek Nasional, yang dimaksudkan untuk mempromosikan serta mencitrakan produk-produk negeri bekas jajahan Amerika itu.
Merek dan Nasionalisme Produk Indonesia