Masjid merupakan tempat dan fasilitas yang digunakan umat Islam untuk beribadah kepada Allah SWT, serta untuk kegiatan lain yang berhubungan dengan sosial keagamaan. Selain itu, Masjid merupakan bangunan yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW untuk membina dan menggalang umat Islam sehingga masjid sangatlah akrab keberadaannya dengan umat Islam serta dapat dijadikan sebagai tolok ukur eksistensi umat Islam di suatu daerah.
Arsitektur dan Makna Bentuk Kubah Masjid
Bangunan Masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW adalah masjid Quba yang merupakan masjid lapangan, karena terdapat lapangan di bagian tengah menjadi unsur utama. Bentuk bangunan sangat sederhana sekali yaitu berbentuk segi empat, dengan dinding-dinding sebagai pembatas tanpa menggunakan atap maupun kubah.
Di sepanjang bagian dalam dinding masjid tersebut dibuat semacam serambi yang langsung berhubungan dengan lapangan terbuka yang berada di tengahnya. Sedangkan pintu masuk dilengkapi dengan tanda atau gerang yang terdiri dari tumbuhan.
Masjid Quba yang terdapat lapangan di bagian tengah yang di kelilingnya terdapat dinding sebagai pembatas ini, kemudian menjadi pola dasar yang utama bagi masjid-masjid yang dibangun oleh umat Islam kemudian dengan arsitektur setempat. Perkembangan bangunan masjid yang benar-benar dianggap sebagai permulaan perkembangan, terjadi pada kurun waktu sesudah wafatnya Nabi Muhammad SAW, pada saat sahabat-sahabat nabi sebagai khalifah dengan pemugaran dan penyempurnaan pada masjid yang telah ada.
Arsitektur Kubah Masjid
Arsitektur masjid jika dipandang dari segi fisik bangunannya, tentu tidak dapat dilepaskan dari bentuk dan simbol-simbol yang tersirat didalamnya. Simbol merupakan ungkapan untuk mengekspresikan makna-makna yang terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah kubah Masjid.
Kubah masjid mulai digunakan sebagai penutup bangunan masjid seiring dengan teknologi arsitektur dan diperkirakan terjadi sekitar tahun enam ratusan sampai abad kedelapan. Selain kubah, penampilan bentuk masjid terdapat lengkungan-lengkungan yang terutama ditempatkan pada pintu-pintu masuk, untuk memperoleh kesan lebih luas dan tinggi, yang mendapat pengaruh dari budaya Persia.
Saat ini, dapat dikatakan bahwa semua bangunan masjid berkubah. Kubah sebagai salah satu komponen arsitektur masjid bukan hanya untuk kemegahan dan keindahan namun juga memiliki fungsi untuk menerangi bagian dalam interior masjid serta sebagai penanda arah kiblat dari bagian luar.
Meskipun bangunan kubah bukan berasal tradisi Islam (konon, kubah sudah dikenal oleh peradaban bangsa Mesopotamia sejak 6000 tahun yang lalu) serta Islam tidak mengajarkan secara konkrit tata bentuk arsitektur, namun Islam memberi kesempatan kepada umatnya untuk menentukan pilihan-pilihan fisik bangunan pada budaya setempat.
Secara umum, bentuk kubah masjid seperti kerucut atau seperti separuh bola yang permukaannya melengkung keluar. Kubah biasanya akan diletakkan pada tempat tertinggi di atas bangunan masjid yang berfungsi juga sebagai atap.
Saat ini untuk membuat kubah sebuah bangunan masjid cukup muda karena banyak produsen yang khusus membuat dengan berbagai macam pilihan bahan dan harga yang ditawarkan. Misalkan Harga kubah masjid enamel atau galvalum tentu berbeda.
Makna Kubah Masjid
Ada beberapa makna yang terkait dengan keberadaan kubah masjid tersebut. Antara lain:
Bangunan kubah yang didudukkan di atas dinding berbentuk melingkar disangga jajaran pilar-pilar pembentuk konstruksi lingkaran. Penempatan Kubah yang berada pada tempat yang tertinggi di bangunan utama masjid memiliki makna kekuasaan dan kebesaran Tuhan atau memiliki kekuatan struktur yang besar.
Secara umum kubah juga merupakan salah satu elemen yang dapat menghadirkan ruang positif yang besar pada suatu bangunan. Ruang positif yang dihadirkan kubah pada bangunan masjid membuat orang yang berada di dalamnya akan merasa leluasa dan memberikan arti kebesaran Tuhan.
Bentuk kubah masjid yang mengembang dibagian tengah dapat bermakna lapang, luas, dan terbuka. Sehingga mempresentasikan bahwa ajaran Islam merupakan ajaran yang terbuka, mencintai kedamaian.
Selain menghadirkan kesan megah, keberadaan rongga kubah yang besar di atas juga dapat membuat orang yang beribadah di masjid merasa kecil di hadapan kebesaran Tuhan yang menciptakan manusia.
Kubah masjid yang dibangun dari pondasi yang melingkar dan yang mengerucut ke atas mempresentasikan toleransi, hubungan secara horisontal (antar sesama manusia) maupun vertikal (hubungan dengan Tuhan).
Kubah masjid juga memiliki makna tentang kearifan budaya lokal dimana bentuk dan konstruksi kubah dapat berubah mengikuti akulturasi budaya di suatu tempat memberikan isyarat visual berupa bentuk komunikasi umat Muslim. Bahkan konstruksi kubah masjid yang mendunia berbaur dengan budaya setiap tempat, bahkan tidak jarang kubah masjid mengikuti bentuk bangunan masjid ada karena peralihan fungsi bangunan sebelumnya.
Saat ini banyak masjid di dunia yang menggunakan kubah dengan bahan dan bentuk yang berbeda-beda. Kubah merupakan salah satu unsur asitektur yang mana sangat identik dengan masjid yang mana ditempatkan di bagian tertinggi dari sebuah masjid. Salah satu kontraktor kubah masjid terbaik di Indonesia adalah Anugerah Kubah Indonesia yang melayani pembelian dan pembuatan kubah masjid dengan bahan berkualitas dan tahan lama se-Asia Tenggara.
Arsitektur dan Makna Bentuk Kubah Masjid