Pengertian disinfeksi adalah mekanisme inaktivasi, destruksi atau pemusnahan organisme untuk mencegah penyebaran penyakit pada pengguna air dan lingkungan sekitar. Disinfeksi merupakan usaha manusia terhadap paparan mikro-organisme patogen penyebab penyakit, termasuk di dalamnya virus, bakteri dan protozoa parasit.
Sedangkan Ozon merupakan sebuah molekul gas yang terdiri dari tiga buah atom oksigen. Ozon merupakan gas yang hampir tidak larut dalam air (0,03 mg/100 mL) pada suhu 20 °C, berdekomposisi menjadi oksigen dalam waktu singkat, dan efektif dalam pendispersian untuk aktivitas anti mikroba.
Ozon merupakan disinfektan dan oksidan yang kuat, dan dapat dengan cepat membunuh virus, bakteri dan jamur serta mikroorganisme lainnya. Ozon biasanya digunakan oleh industri terutama industri air mineral dalam kemasan untuk proses penghilangan warna (decoloration), penghilangan bau (deodorizaton) dan untuk memproduksi perubahan struktur senyawa organik.
Untuk membaca artikel-artikel terlengkap dan terpercaya seputar kesehatan dan gaya hidup sehat secara online silahkan instal Aplikasi Halodoc Konsultasi Dokter di smartphone. Ada banyak kategori yang pastinya bermanfaat agar bisa lebih waspada dan peduli terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga tercinta
Konsentrasi ozon pada rentang 0,3 mg/L sampai dengan 0,9 mg/L dapat digunakan untuk membunuh E. coli, Vibrio, Salmonella, Yersinia, Pseudomonas, Staphylococcu, dan Listeria serta dapat digunakan untuk membunuh virus.
Kelebihan Disinfeksi Menggunakan Ozon
– Proses ozonasi memerlukan waktu kontak yang singkat dengan air limbah (sekitar 10 menit sampai 30 menit).
– Tidak ada residu yang berbahaya yang perlu untuk dihilangkan setelah proses ozonasi karena ozon terdekomposisi dengan cepat.
– Ozon lebih efektif dibandingkan dengan klorin dalam menghancurkan bakteri dan virus.
– Ozon dibentuk di dalam berkaitan dengan masalah safety.
– Ozonasi menaikkan konsentrasi oksigen terlarut (DO) dari air limbah yang dialirkan, sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan aerasi ulang dan juga meningkatkan kandungan oksigen dalam badan air penerima.
– Setelah ozonasi, tidak ada pertumbuhan kembali ikroorganisme kecuali yang terlindungi oleh partikulat di dalam aliran air limbah.
Kekurangan Disinfeksi Menggunakan Ozon
– Ozon sangat reaktif dan korosif, sehingga membutuhkan material yang tahan korosi seperti stainless steel.
– Dosis rendah kurang efektif pada inaktivasi beberapa virus, jamur, dan kista.
– Ozonasi merupakan teknologi yang sangat komplek dibandingkan dengan disinfeksi klorin atau UV, membutuhkan peralatan yang sangat rumit serta sistem kontak yang efisien.
– Ozon bersifat iritasi dan beracun, sehingga off gas dari kontraktor harus dihancurkan untuk mencegah kontak dengan pekerja. – Biaya pengolahan relatif mahal baik dalam modal maupun perawatannya.
– Ozonasi tidak ekonomis untuk air limbah dengan kandungan padatan tersuspensi yang tinggi (SS), kebutuhan oksigen biokimia yang tinggi (BOD), kebutuhan oksigen untuk reaksi kimia yang tinggi, atau total organik karbon yang tinggi.
– Tidak ada pengukuran residu untuk mengindikasikan efisiensi dari disinfeksi ozon.
Referensi: Wulansarie, Ria. Sinergi Teknologi Ozon dan sinar UV dalam Penyediaan Air Minum sebagai Terobosan dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Diare di Indonesia. FT UI, 2012
Kelebihan dan Kekurangan Disinfeksi Menggunakan Ozon