Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu negara, umumnya dapat diindikasikan melalui pembangunan infrastrukturnya. Seperti di antaranya yaitu pembangunan jalan, perumahan, bangunan gedung, jembatan, bandar udara, bendungan, dan pelabuhan.
Dari sejumlah sektor tersebut, bisa diketahui seperti apa infrastruktur sebuah negara atau kota. Pembangunan tersebut tidak terlepas dari alat berat untuk proyek konstruksi yang digunakan.
Alat Berat untuk Proyek Konstruksi
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, di tahun 2013, ada total panjang ruas Jalan Nasional yang mencapai 38.750 km. Kalau dibandingkan dengan jumlah pertumbuhan semua kendaraan, panjang jalan ini dinilai masih kurang.
Ditambah lagi, dengan adanya kondisi jalan yang sebagian rusak, dikarenakan overload serta drainase buruk. Selain itu, dengan kualitas jalan yang juga buruk, hal tersebut membuat sistem transportasi di Indonesia menjadi semakin tidak maksimal.
Untuk mengoptimalkan kondisi transportasi yang ada di Indonesia, perlu dilakukan perbaikan serta pembangunan jalan dengan teknologi dan inovasi. Dengan begitu, pekerjaan jadi lebih mudah. Selain itu, biaya konstruksi bisa dikurangi, serta proyek bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat.
Inovasi Proyek Pembangunan Jalan
Ada sejumlah aspek pendukung untuk inovasi teknologi dalam pembangunan jalan, yakni bahan baku, metode, dan peralatan.
Bahan Baku
Untuk berbagai bahan pengerasan jalan, antara lain yaitu aspal, agregat, beton, serta bahan aditif yang lain, akan lebih baik kualitasnya jika diberi inovasi teknologi. Kualitas jalan pun menjadi semakin baik. Sebab, kondisi jalan lebih tahan akan berbagai faktor eksternal, antara lain yakni air, cuaca, serta beban kendaraan yang overload.
Negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman sudah menggunakan material berupa SMA atau Stone Mastic Asphalt, porous asphalt, superpave asphalt, dan warm mix asphalt. Sementara, di Indonesia masih menerapkan teknologi dengan filler campuran aspal beton, dan bahan yang digunakan yaitu kapur, abu sekam padi, abu ampas tebu, limbah plastik, dan sebagainya. Sejumlah daerah di Indonesia mengaplikasikan teknologi ini.
Metode
Di samping memerlukan proses kerja dan peralatan yang tepat, juga harus ada metode dengan inovasi teknologi, untuk pembangunan sekaligus perbaikan jalan.
Seperti halnya perbaikan jalan yang tetap terus saja rusak, meskipun sudah diperbaiki. Penyebabnya adalah kondisi tanah yang tidak maksimal untuk bisa dipadatkan. Maka dari itu, perlu ada tambahan material, seperti semen, kapur, maupun bahan aditif yang lain. Juga diperlukan alat berat untuk proyek konstruksi yang tepat dan sesuai, sehingga dapat membuat lapisan tanah tersebut stabil.
Peralatan
Ada tiga inovasi teknologi yang bisa digunakan untuk pembangunan dan perbaikan jalan. Teknologi ini diaplikasikan untuk alat berat, yaitu Asphalt Manager, Vario Control, dan BOMAG Economizer. Ketiga teknologi ini dapat memantau tingkat kepadatan lapisan aspal atau tanah, dengan menggunakan panel monitor di kabin, yang dioperasikan oleh operator.
Teknologi ini memudahkan operator untuk membaca secara akurat, tentang kondisi tanah maupun aspal yang telah dipadatkan, sehingga proses pemadatan bisa dilakukan dengan lebih baik, efektif, serta efisien. Hal tersebut karena saat kondisi jalan diketahui sudah padat, maka operator akan menghentikan pengoperasian alat.
Di samping itu, teknologi tersebut juga dapat menghasilkan efek getaran yang memiliki nilai amplitudo dan frekuensi yang berbeda, dan dapat diaplikasikan masing-masing untuk setiap ruas jalan. Maka dari itu, proses pemadatan akan mendapatkan hasil akhir yang benar-benar seragam.
Apabila Anda sedang mencari alat berat untuk proyek konstruksi, hubungi United Tractors. Tersedia layanan Contact Center 24 jam di nomor 1 500 072 untuk bertanya atau mendapatkan informasi lebih lanjut. United Tractors juga memberikan layanan purna jual prima untuk maintenance Anda.
Alat Berat untuk Proyek Konstruksi
