Kita sering menemukan penggunaan huruf “K” dalam penulisan nominal harga, baik di katalog online shop, daftar menu restoran, hingga promosi penjualan di berbagai media. Sebagai contoh, kamu mungkin sering melihat harga barang atau makanan yang tertulis dengan format seperti “10k”, “50k”, atau “1k”. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan, seperti: Apa arti 10k, 1k, atau 50k dalam konteks harga? Apa yang dimaksud dengan penggunaan huruf K di belakang angka?
Untuk memahami hal ini lebih dalam, kita perlu menelusuri arti huruf K dalam penulisan harga nominal dan melihat bagaimana penggunaan simbol ini sudah ada sejak zaman dahulu.
Arti 1K dalam Penulisan Harga Nominal
Menurut Merriam-Webster, huruf “K” adalah singkatan dari “kilo”, yang merupakan unit pengukuran dalam Sistem Satuan Internasional (SI). Kilo sendiri berasal dari kata Yunani “chilioi”, yang berarti ribuan. Dalam sistem pengukuran, satuan “kilo” digunakan untuk menunjukkan nilai yang setara dengan 1.000 unit dari suatu ukuran. Sebagai contoh, satu kilometer (km) berarti 1.000 meter, dan satu kilogram (kg) berarti 1.000 gram.
Dalam penulisan harga nominal, huruf “K” digunakan untuk menggantikan kata “ribu” dalam menyatakan jumlah yang berlipat seribu. Oleh karena itu, 1k berarti 1.000, atau seribu. Misalnya, jika kamu melihat harga barang tertulis sebagai “50k”, maka itu berarti harga barang tersebut adalah 50.000 (lima puluh ribu).
Penggunaan huruf K ini memudahkan dalam penulisan dan pembacaan harga, sehingga lebih praktis dan efisien, terutama dalam ruang terbatas atau media digital seperti iklan online, menu, atau promosi.
Sejarah Penggunaan Huruf K Sebagai Lambang Nilai Ribuan
Penggunaan huruf “K” untuk menyatakan angka ribuan sudah ada sejak pertengahan abad ke-20. Catatan sejarah pertama kali mencatat penggunaan simbol ini dalam glosarium buku teks Basic Electrical Engineering yang diterbitkan oleh McGraw-Hill pada tahun 1945. Buku tersebut menggunakan huruf “K” untuk menunjukkan nilai ribuan, terutama dalam konteks perhitungan teknis yang memerlukan angka besar dengan satuan ribuan.
Pada tahun 1947, Radio Corporation of America (RCA) juga mulai menggunakan “K” untuk menggantikan kata “ribu” dalam glosarium mereka yang berjudul Common Words in Radio, Television, and Electronics. Di sini, penggunaan “K” semakin populer di kalangan industri elektronik dan teknologi.
Beberapa tahun setelahnya, pada tahun 1979, sistem metrik Perancis yang dipelopori oleh grup riset Antoine Lavoisier mengadopsi penggunaan huruf K dalam penulisan angka ribuan sebagai bagian dari sistem internasional yang lebih luas. Sejak saat itu, penggunaan huruf “K” semakin tersebar dan diterima di berbagai sektor, termasuk dalam dunia perdagangan dan harga barang.
Penggunaan Huruf K di Era Digital
Di era digital dan perkembangan media sosial, penggunaan huruf “K” tidak hanya terbatas pada penulisan nominal harga saja, tetapi juga meluas untuk menyatakan pencapaian atau kuantitas tertentu. Beberapa platform media sosial dan aplikasi online mulai menggunakan “K” untuk merujuk pada jumlah tertentu, seperti:
- Followers: Jumlah pengikut di media sosial seperti Instagram, Twitter, atau TikTok, sering kali ditulis dalam format “10K followers” yang berarti 10.000 pengikut.
- Subscribers: Pada platform seperti YouTube, jumlah pelanggan sering kali dihitung dalam ribuan dengan menambahkan huruf “K” di belakangnya, seperti “100K subscribers” yang berarti 100.000 pelanggan.
- Likes dan Views: Istilah ini juga banyak digunakan untuk menghitung jumlah suka atau tayangan pada sebuah konten di media sosial, misalnya “500K likes” yang berarti 500.000 suka.
- Impressions: Banyak juga yang menggunakan “K” untuk menyatakan jumlah tayangan atau impresi dari sebuah iklan atau konten, seperti “1.5K impressions” yang berarti 1.500 tayangan.
Kesimpulan
Penggunaan huruf “K” dalam penulisan harga nominal, yang menggantikan kata “ribu”, telah menjadi praktik umum yang memudahkan komunikasi dan efisiensi penulisan, terutama dalam media digital. Penggunaan huruf “K” berasal dari kata Yunani chilioi yang berarti ribuan dan telah digunakan sejak pertengahan abad ke-20, baik dalam konteks teknis maupun keuangan.
Dengan kemajuan teknologi dan media sosial, kini penggunaan “K” juga meluas untuk menyatakan jumlah pengikut, suka, tayangan, dan berbagai pencapaian lainnya di dunia digital. Seiring berjalannya waktu, huruf “K” telah menjadi simbol yang lebih dikenal luas, memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan angka besar dalam cara yang lebih praktis dan efisien.